Kamis, 15 Agustus 2013

Ronda malam jumat

" Gang Masjid Tribute To Apleng ", seperti itulah situasi keamanan tempat saya tinggal, di sebuah dusun nan damai dengan anak2 muda yang kurang mainstream di pinggiran ibukota.
Entah siapa nama aslinya, namun teman-teman biasa memanggilnya " Apleng ". (nama alay yang  pada waktu itu lagi ngetren ).
Siapa yang tidak kenal dengan si Apleng , namanya tiba2 jadi tenar seantero Gg.Masjid, layaknya artis kelurahan di dusun saya yang penuh sensasi, namun berbanding terbalik dengan popularitasnya yang tidak bertahan lama, agak mirip sama artis yang tenar di yutup.
Terkenal bukan karena prestasi juara marawis, ataupun menang lomba balap karung, apalagi juara qiraah Alqur'an antar rt. Apleng adalah sosok yang kontroversial di kalangan anak muda tempat saya tinggal.
Siang itu warga dapat info dari pak rt, bahwa mulai besok akan diadakan ronda bergilir untuk karang taruna, mengingat sering terjadi kemalingan di lingkungan saya. Kebetulan saya dapat giliran malam jum'at, grup ronda saya cuma empat orang.
Bermodal termos isi kopi, dan beberapa bungkus rokok Djisamsoe kami pun... ronda malam jumat. Di atas jam 10 malam, suasana mulai sepi yang terdengar cuma suara musik underground dari hp esia hidayah teman saya (*iklan). "Biar gak ngantuk broo," katanya. Oke lanjut, kamipun membagi kelompok menjadi dua orang untuk keliling patroli. saya keliling bareng sama si Salim anak pak rt, hingga kami tiba di sebuah kos-kosan.
"eh Rip liat tuh ada orang pake masker lagi ngoprak-ngoprek jendela," pelan-pelan kami pun menghampirinya.
" ngapain mas? maling ya?, "...., " Bukan, " jawabnya (sambil lari). Dengan sigap Salim pakai jurus langkah seribu, saya pun ga mau ketinggalan jurus teriak maling, tetapi kami kehilangan jejak di sebuah ladang singkong. Namun tiba2 muncul dari balik semak2 seseorang sambil membawa batang singkong (mirip tukang pukul).
 "Mana malingnya? mana,?" katanya, dan ternyata itu si Apleng.
"eh elu ,, Ngapain lu leng disini ? kan jatah ronda lu besok ?," ujar saya.
" Gue lagi nyari jangkrik rip !, " katanya.
"oh,, " jawab saya sambil melihat tangan nya yang gemetaran. Si Salim cuma bingung terdiam (cengo).
-Apleng part I-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar